3/26/07

Sukses peluncuran satelit LAPAN-TUBsat milik Indonesia.

Ahli antariksa Indonesia dari LAPAN: Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Indonesian National Aeronautics and Space Agency) pantas dapat berlega hati atas keberhasilan peluncuran satelit LAPAN-TUBsat yang diorbitkan dengan roket PSLV 7 India dari landasan peluncuran di wilayah Sriharikota pada hari Rabu pagi 10 JAN. Peluncuran roket cukup lama tertunda sejak akhir NOV yl berhubung mesti menunggu sempurnanya muatan utama satelit Carthosat-2 milik Pemerintah India sementara satelit mikro hasil rekayasa LAPAN yang memang berstatus ditumpangkan : "piggy back" sebagai muatan tambahan pada roket PSLV 7.
Pengendalian satelit oleh Indonesia akan dilakukan oleh Stasiun Bumi Rumpin di Serpong disamping pengendalian dari stasiun pengendali satelit bumi Berlin di Jerman dan di Spitzbergen Norwegia. Satelit Lapan-Tubsat memiliki garis edar orbit polar : "Sun Synchronous Polar Orbit" yang melintasi kutub bumi pada ketinggian 635 km diatas wilayah pengamatan. Pihak Indonesia memilih TUB : Technische Universität Berlin selaku mitra dalam proyek kerja sama proyek senilai sekitar AS $ 1 juta serta alih teknologi rekayasa satelit kepada ahli Indonesia sejak akhir tahun 2005.

LAPAN-TUBsat tergolong sebuah mikro-satelit ---berat hanya 57 kg--- yang memfungsikan suatu kamera video beresolusi cukup tinggi ---dapat memotret benda dengan perbedaan detail hingga jarak 5 meter--- yang dapat dioperasikan secara inter-aktif. Dalam prakteknya wahana antariksa ini berfungsi sebagai satelit pengamatan yang dapat dipergunakan bagi kepentingan pemetaan wilayah pertanian, pengamatan lingkungan hidup, kebakaran hutan, maupun pengamatan bencana alam; aktivitas gunung berapi, dll. Namun pihak LAPAN menyatakan sementara ini ahli Indonesia masih dalam tahap awal melatih keahlian dalam pengoperasian satelit sebatas untuk eksperimen pengendalian kontrol satelit semata. Sejalan dengan tahap lanjut rekayasa satelit LAPAN-TUBsat barulah LAPAN akan merancang satelit remote-sensing guna kepentingan pengelolaan sektor agrikultur (2010).


Sumber: Ragam info web. / Riza

No comments: