3/26/07

Otak mampu untuk ‘meramal’ masa depan.

Para pakar neurologi untuk pertama kalinya telah berhasil mengidentifikasi area-area dari otak yang berperan dalam ‘meramal’ kejadian-kejadian di masa depan. Dengan menggunakan teknologi pencitraan otak, para pakar dari Washington University St. Louis menemukan bahwa pada saat manusia membayangkan kejadian masa depan, area otak yang digunakan adalah area yang sama dengan area untuk mengingat kejadian yang terjadi di masa lalu. Hal ini berarti bahwa sepertinya otak berusaha untuk membayangkan kejadian yang akan datang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi di masa lalu yang memiliki kemiripan.
Walaupun hal ini tidak menghasilkan suatu aplikasi yang bersifat praktis, setidaknya menunjukkan bahwa orang-orang yang dapat mengingat dengan jelas kejadian-kejadian di masa lalu memiliki kemampuan untuk membayangkan masa depan mereka lebih baik dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki daya ingat yang buruk, sebagai contoh penderita amnesia.

Adalah para pakar; Karl Szpunar, Jason Watson dan Kathleen McDermott, yang ketiganya melakukan pengukuran aktivitas otak para partisipan dengan menggunakan MRI : Magnetic Resonance Imaging. Para peneliti menginstruksikan para partisipan untuk mengingat satu kejadian di masa lalu dan kemudian membayangkan kejadian yang mirip dan akan terjadi di masa mendatang. Dalam riset tersebut, para partisipan tersebut diminta untuk membayangkan pesta ulang tahunnya di masa lalu dan kemudian membayangkan pesta ulang tahunnya yang akan datang. Karena orang-orang yang berada dalam scanner MRI tersebut cenderung untuk mengikutsertakan berbagai macam aspek pribadi kehidupan masing-masing, para pakar menginstruksikan juga untuk membayangkan kejadian yang tidak berhubungan dengan mereka. Mereka diminta untuk membayangkan pesta ulang tahun Bill Clinton yang akan datang.

Dari rangkaian proses tersebut, dapat diamati area-area otak mana saja yang ikut berperan dalam masing-masing skenario. Area-area yang digunakan di hampir semua aktivitas, seperti bernafas, melihat, dan sebagainya, dihilangkan untuk kemudian diperoleh area-area yang hanya digunakan untuk aktivitas tertentu. Ditemukan bahwa terdapat delapan area berbeda di otak yang berperan dalam aktivitas membayangkan kejadian di masa yang akan datang, termasuk area Brodmann, medial posterior parietal coretex dan posterior cerebellum. Diketahui juga bahwa 15 area tambahan digunakan saat otak mengingat kejadian masa lalu atau membayangkan kejadian masa depan.
Hal ini membawa ke suatu kesimpulan “bahwa untuk menghasilkan bayangan kejadian di masa yang akan datang, manusia mengaktifkan ingatan masa lalunya”. Para pakar tersebut mempublikasikan hal ini ke dalam suatu paper yang diterbitkan online pada 1 Januari 2007 kemarin dengan judul Proceedings of the National Academy of Science USA.
Kuisioner yang dilakukan setelah para partispan melakukan percobaan tersebut juga menunjukkan bahwa mereka cenderung untuk membayangkan kejadian yang akan datang dengan hal-hal yang sudah mereka kenal sebelumnya. Dengan kata lain, untuk membayangkan masa depan, kita mengingat masa lalu dan kemudian menempatkannya dalam konteks masa depan. Szpunar juga mengimbuhkan bahwa sebelumnya telah ada riset intensif selama berabad-abad untuk meneliti bagaimana otak bekerja untuk mengingat kejadian masa lalu, akan tetapi sedikit sekali yang mengamati proses membayangkan kejadian di masa mendatang.


Sumber: Ragam info web. / Husnul KH.

No comments: