3/26/07

The LightHouse : menara suar icon kota Paris 2020 ?

Paris adalah ibu kota turisme kawasan Eropa yang menjadi salah satu tujuan wisatawan sedunia untuk berkunjung ke icon yang paling terkenal; Menara Eiffel. Kota Paris serta masyarakat Parisiene adalah warga kota yang sejak lama terkenal sebagai kaum avant-garde yang tidak jeri untuk melakukan upaya terobosan melangkah jauh didepan zaman, termasuk ketika membangun Menara Eiffel ( Gustave Eiffel - 1889 ), Glass Pyramide de Louvre Musee ( IM Pei arsitek warga negara AS - 1989 ), atau pun Pompidou Center ( kolaborasi arsitek Renzo Piano dan Richard Rogers - 1976 ). Dan kini skyline kota Paris akan mengalami perubahan mencolok dengan akan dibangunnya gedung pencakar langit setinggi 300 meter (990 feet) yang diberi nama proyek The LightHouse ( Phare : in French ) yang akan selesai dibangun tahun 2012 karya arsitek Amerika pemenang penghargaan the Pritzker Prize tahun 2005: Thom Mayne.
Setelah sekian lama : 30 tahun peraturan melarang gedung tinggi dibangun di wilayah pusat kota Paris dengan acuan Menara Eifel ---tinggi 324m--- maka menurut Rancangan Tata Kota Paris 2020 akan mengalami penataan ulang hingga munculnya rencana pembangunan gedung pencakar langit sebagai bagian dari revitalisasi wilayah La Defense. Sayembara Internasional untuk rancangan arsitektur termaksud kemudian dimenangkan oleh arsitek Thom Mayne dari kantor arsitek kenamaan Morphosis, Los Angeles - AS.

Sama halnya rancangan Menara Eifel ataupun Piramida Gelas Museum Louvre yang ketika dirancang sempat memancing kontroversi pro-kontra, demikian pula dengan gedung pencakar langit The LightHouse mengingat sosok outline bangunan dengan tampilan yang aneh dipandang hanya akan 'merusak' skyline sediakala kota Paris yang anggun. Ekspresi tampak luar gedung yang menonjolkan suatu bentuk cerobong yang menyatu dengan pojokan kotak menara benar-benar sungguh tampak jelek dipandang menurut sudut mata estetika bagi sebagian orang. Namun tidak demikian halnya bagi kaum Parisiene yang malah memilihnya sebagai karya no.1 diatas karya monumental Norman Foster asal Inggris atau pun arsitek terkemuka asal Perancis sendiri Jean Nouvel.
Para juri sayembara berpandangan gedung The LightHouse karya Thom Wayne mampu menampilkan cirian ekspresif arsitektur berspirit "ecobuilding" masa depan; bangunan ramah lingkungan yang mengedepankan tata penggunaan energi terbarukan dengan seksama. Bentuk serupa cerobong vertikal yang berujung pada sejumlah rangka menara di level puncak teratas bangunan berfungsi sebagai wahana turbin pembangkit listrik yang bersumber dari tenaga angin. Rancangan panel berlapis ganda pada facade bangunan pun dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik yang terjadi akibat adanya pergerakan udara. Selain dari pada efek "double-skin facade" demikian pun memungkinkan bukaan jendela pada sisi tertentu bangunan untuk ventilasi silang alami pada saat tiba musim panas.
Rancangan penempatan menara kincir angin dengan turbin pembangkit energi listrik pada lantai puncak gedung LightHouse adalah serupa seperti halnya rancangan pada menara pencakar langit Freedom Tower NYC , AS ( setinggi 1.776 feet ) ---yang akan menggantikan gedung menara kembar WTC New York--- yakni dimaksudkan guna menghasilkan paparan maksimal turbin terhadap pergerakan angin serta sebaliknya, yakni meminimalkan terjadi turbulensi akibat pengaruh pusaran angin dari struktur bangunan disekitarnya serta menjauhkan potensi kebisingan suara.

Sejauh ini bangunan tinggi model "ecobuilding" dengan pendekatan rancangan bertumpu pada efisiensi energi mampu menghasilkan 10% - 20% kebutuhan pasokan energi listrik dicukupi dari "renewable energy" energi terbarukan yang berasal dari tenaga angin. Sementara diseluruh muka bumi energi listrik yang dihasilkan dengan teknologi kincir angin hanyalah 1% dari total konsumsi global energi listrik. Data tahun 2005 diseluruh benua Eropa energi angin membangkitkan tenaga listrik sejumlah 35.000 MW. Para pecinta lingkungan hidup di negeri industri maju di Eropa mengunggulkan angin sebagai alternatif sumber energi masa depan yang bebas polusi dan bersifat terbarukan, dan kenyataannya prosentase penggunaannya tahun demi tahun belakangan meningkat dengan pesat.


Sumber: Ragam info web. / Rizal AK.

No comments: